DokterSehat.Com– Jika kita membahas tentang dampak buruk dari kolesterol tinggi, maka jenis kolesterol yang akan disalahkan akan masalah kesehatan ini biasanya adalah kolesterol jahat atau LDL. Berbeda dengan kolesterol baik atau HDL yang justru diharapkan semakin banyak jumlahnya di dalam tubuh, kadar kolesterol jahat justru sebaiknya diturunkan agar tidak mencapai atau melebihi batas aman. Padahal, pakar kesehatan menyebut kadar kolesterol baik juga sebaiknya tidak terlalu banyak karena juga bisa memberikan efek buruk bagi tubuh kita.
Seperti apa sih sebenarnya kolesterol baik?
Kolesterol jahat bisa menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah. Jika sampai plak ini semakin banyak, maka aliran darah bisa tersumbat sehingga menyebabkan datangnya stroke atau penyakit jantung. Hal yang berbeda dilakukan oleh kolesterol baik. Kolesterol ini memiliki kepadatan lipoprotein yang tinggi sehingga mampu menyingkirkan kolesterol jahat. Caranya adalah dengan menyerap kadar kolesterol yang berlebihan dan kemudian mengangkutnya ke organ liver. Di organ inilah kolesterol akan dibuang dari tubuh.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga kadar kolesterol baik di angka 40-60 mg/dl. Sementara itu, Sistem Kesehatan Inggris (NHS) menyebut kadar kolesterol HDL sebaiknya dijaga dari angka 1 mmol/L namun tidak boleh melebihi 1,5 mmol/L.
Mengapa kolesterol baik yang berlebihan tidak baik?
Memiliki kadar kolesterol baik yang normal bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Sebaliknya, memiliki kadar kolesterol baik yang terlalu rendah akan meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut. Hanya saja, jika kadar kolesterol baik berlebihan, maka hal ini tidak akan memberikan manfaat dan justru bisa memicu datangnya kematian dini.
Fakta ini terungkap dari sebuah penelitian yang dilakukan di University of Pittsburgh. Dalam penelitian ini, 225 wanita dengan usia sekitar 40-an dicek kondisi kolesterolnya secara berkala. Hasil dari penelitian ini justru menunjukkan bahwa peningkatan kadar kolesterol baik hingga melebihi kadar normal akan membuat plak pada pembuluh darah menjadi lebih buruk. Hal ini tentu akan membuat risiko terkena stroke atau serangan jantung meningkat.
Penelitian lain yang dilakukan dengan melibatkan 1,7 juta pria pada 2003 hingga 2013 juga menghasilkan fakta bahwa kadar kolesterol yang lebih tinggi bisa menyebabkan peningkatan risiko kematian dini.
Menjaga kolesterol tetap normal
Jika kadar kolesterol baik melebihi batas normal, ada baiknya kita berkonsultasi ke dokter demi menjadikannya normal kembali. Hanya saja, jika kita ingin menjaga kadar kolesterol tetap normal, ada baiknya kita menerapkan gaya hidup berikut ini.
Cermat memilih makanan
Menerapkan pola makan yang sehat bisa membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal. Pastikan untuk mengonsumsi lemak sehat seperti dari avokad, ikan laut, atau minyak zaitun dan menghindari lemak trans dari makanan seperti gorengan atau makanan cepat saji. Beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang almond dan kacang kenari juga direkomendasikan. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan berserat dengan cukup.
Rutin berolahraga
Pastikan untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Berhenti merokok
Kandungan di dalam rokok bisa memicu penyempitan pembuluh darah arteri dan meningkatkan penumpukan plak sehingga harus dihindari.
Menurunkan berat badan
Sebenarnya, dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, maka secara alami berat badan kita akan menurun dengan sendirinya. Dengan berat badan ideal, maka kadar HDL dan LDL di dalam darah juga akan terpengaruh. Menurut sebuah penelitian, jika kita menurunkan berat badan 3 kg saja, maka kadar kolesterol jahat akan menurun dan kadar kolesterol baik akan naik sekitar 1 mg/dL.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.